Guru SD di Sumba Barat Daya Tewas Ditelan Ombak
Berita Terkait
- Jatuh dari Pohon, Staf Kejaksaan Kefamenanu Tewas
- Rumah Jadi Tempat Pembunuhan, Pemilik Rumah Bingung
- Residivis Tewas Dikeroyok di Rumah Purnawirawan
- 14 Tembakan Tewaskan Anggota Polisi di Papua
- Pemuda Tewas Bersimba Darah di Pesta Nikah
- Wanita Ini Jatuh dan Meninggal di Pasar Oesapa
- Tusuk Mertua, Egidius Tewas Diamuk Massa
- Bupati Sabu Temui Terdakwa Kasus Mapipa
- Pembunuh Kanit Reskim Sabu Timur Mulai Disidangkan
- Orangtua Viktoria: Kenapa Anak Kami Meninggal
Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA -- Marselinus Lolo Muri (29), guru honor di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Kererobo, Desa Weelonda, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), mengalami nasib tragis. Berniat menangkap kepiting, ia malah tewas ditelan ombak pantai selatan.
Nasib serupa juga dialami Martinus Lede (23), warga Desa Watukawula, Kecamatan Kota Tambolaka, dan Arilius Teni (18) warga Desa Wee Rame, Kecamatan Wewewa Timur.
Keduanya tewas tenggelam Minggu (4/3/2012), sekitar pukul 01.00 dini hari, saat memancing ikan di Pelabuhan Feri Weekelo.
Marselinus Lolo ditemukan tewas di perairan Kalakambe di Desa Kadi Pada, Kecamatan Kota Tambolaka, Senin (5/3/2012) sekitar pukul 10.00 wita.
Kapolsek Loura, AKP Kanisius Meno, ketika ditemui Pos Kupang di Weetabula-Tambolaka, Selasa (6/3/2012), menuturkan, Marselinus Lolo Muri (29), sang guru honor itu, ditemukan tewas di perairan Kalakambe, Desa Kadi Pada, Kecamatan Kota Tambolaka, Senin (5/3/2012), sekitar pukul 10.00 wita.
Ia menuturkan, korban bersama saudara iparnya, Minggu (4/3/2012) sore berniat mancing ikan di perairan Kalakambe, sekitar 5 kilometer arah barat Kererobo. Kondisi pantai tersebut berbatu karang nan terjal.
Beberapa saat setelah memancing, tuturnya, korban berniat turun ke laut untuk menangkap kepiting. Saat itu, iparnya sempat melarang. Sebab kondisi karang sangat terjal sementara gelombang laut pun amat dahsyat. Namun saat itu, korban tetap nekat turun ke bibir laut. Ketika korban sudah berada di antara tebing, tiba- tiba dihantam gelombang besar dan terseret arus.
Saat itu, korban masih berusaha berenang untuk menyelamatkan diri. Melihat itu, iparnya membuang tali nilon dan sempat ditarik, tetapi putus. Tak kehilangan akal, iparnya kembali membuang baju agar dapat ditarik. Tapi usaha itu juga tidak membuahkan hasil.
Saat itu, korban lalu berteriak minta saudaranya untuk memanggil warga sekitar agar datang membantunya. Dan, ketika saudaranya itu pergi menjauh mencari bantuan, korban pun hilang diseret arus. Ketika warga datang, mereka tak melihat lagi keberadaan korban. Korban telah hilang diterjang arus ganas.
Korban baru ditemukan keesokan harinya, Minggu (4/3/2012) sekitar pukul 10.00 Wita, terapung sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Sementara itu, dua korban lainnya, masing-masing Martinus Lede (23) dan Arilius Teni (18), lanjut Kapolsek Kanisius Meno, tewas tenggelam di perairan Weekelo, Minggu (4/3/2012) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Tentang ikhwal kejadian yang menimpa kedua korban itu, Kanisius menuturkan, pada Sabtu (3/3/2012) sore, keduanya memancing ikan di Pelabuhan Feri Weekelo.
Saat itu, korban Martinus Lede hendak memperbaiki tali pancing yang terlilit karang. Namun tiba-tiba korban terpeleset dan jatuh ke laut. Melihat kejadian itu, korban Arilius Teni langsung terjun ke laut, berusaha membantu sahabatnya itu.
Sayangnya, Arilius Teni juga tewas tenggelam disapu gelombang besar. Kedua korban baru ditemukan Minggu (4/3/2012) pukul 6.30 Wita, tak jauh dari pelabuhan itu.
Atas kematian itu, aparat kepolisian lalu membawa ketiga korban ke Rumah Sakit (RS) Karitas Weetabula untuk dilakukan visum et repertum. Visum dilakukan, sebelum korban dibawa ke keluarga masing-masing.
Hasil visum menunjukan, ketiga korban meninggal dunia karena kecelakaan tenggelam. Selanjutnya, korban pun dibawa pulang keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA -- Marselinus Lolo Muri (29), guru honor di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Kererobo, Desa Weelonda, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), mengalami nasib tragis. Berniat menangkap kepiting, ia malah tewas ditelan ombak pantai selatan.
Nasib serupa juga dialami Martinus Lede (23), warga Desa Watukawula, Kecamatan Kota Tambolaka, dan Arilius Teni (18) warga Desa Wee Rame, Kecamatan Wewewa Timur.
Keduanya tewas tenggelam Minggu (4/3/2012), sekitar pukul 01.00 dini hari, saat memancing ikan di Pelabuhan Feri Weekelo.
Marselinus Lolo ditemukan tewas di perairan Kalakambe di Desa Kadi Pada, Kecamatan Kota Tambolaka, Senin (5/3/2012) sekitar pukul 10.00 wita.
Kapolsek Loura, AKP Kanisius Meno, ketika ditemui Pos Kupang di Weetabula-Tambolaka, Selasa (6/3/2012), menuturkan, Marselinus Lolo Muri (29), sang guru honor itu, ditemukan tewas di perairan Kalakambe, Desa Kadi Pada, Kecamatan Kota Tambolaka, Senin (5/3/2012), sekitar pukul 10.00 wita.
Ia menuturkan, korban bersama saudara iparnya, Minggu (4/3/2012) sore berniat mancing ikan di perairan Kalakambe, sekitar 5 kilometer arah barat Kererobo. Kondisi pantai tersebut berbatu karang nan terjal.
Beberapa saat setelah memancing, tuturnya, korban berniat turun ke laut untuk menangkap kepiting. Saat itu, iparnya sempat melarang. Sebab kondisi karang sangat terjal sementara gelombang laut pun amat dahsyat. Namun saat itu, korban tetap nekat turun ke bibir laut. Ketika korban sudah berada di antara tebing, tiba- tiba dihantam gelombang besar dan terseret arus.
Saat itu, korban masih berusaha berenang untuk menyelamatkan diri. Melihat itu, iparnya membuang tali nilon dan sempat ditarik, tetapi putus. Tak kehilangan akal, iparnya kembali membuang baju agar dapat ditarik. Tapi usaha itu juga tidak membuahkan hasil.
Saat itu, korban lalu berteriak minta saudaranya untuk memanggil warga sekitar agar datang membantunya. Dan, ketika saudaranya itu pergi menjauh mencari bantuan, korban pun hilang diseret arus. Ketika warga datang, mereka tak melihat lagi keberadaan korban. Korban telah hilang diterjang arus ganas.
Korban baru ditemukan keesokan harinya, Minggu (4/3/2012) sekitar pukul 10.00 Wita, terapung sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Sementara itu, dua korban lainnya, masing-masing Martinus Lede (23) dan Arilius Teni (18), lanjut Kapolsek Kanisius Meno, tewas tenggelam di perairan Weekelo, Minggu (4/3/2012) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Tentang ikhwal kejadian yang menimpa kedua korban itu, Kanisius menuturkan, pada Sabtu (3/3/2012) sore, keduanya memancing ikan di Pelabuhan Feri Weekelo.
Saat itu, korban Martinus Lede hendak memperbaiki tali pancing yang terlilit karang. Namun tiba-tiba korban terpeleset dan jatuh ke laut. Melihat kejadian itu, korban Arilius Teni langsung terjun ke laut, berusaha membantu sahabatnya itu.
Sayangnya, Arilius Teni juga tewas tenggelam disapu gelombang besar. Kedua korban baru ditemukan Minggu (4/3/2012) pukul 6.30 Wita, tak jauh dari pelabuhan itu.
Atas kematian itu, aparat kepolisian lalu membawa ketiga korban ke Rumah Sakit (RS) Karitas Weetabula untuk dilakukan visum et repertum. Visum dilakukan, sebelum korban dibawa ke keluarga masing-masing.
Hasil visum menunjukan, ketiga korban meninggal dunia karena kecelakaan tenggelam. Selanjutnya, korban pun dibawa pulang keluarga masing-masing untuk dimakamkan.